Ada beberapa alasan kenapa Hizbut Tahrir (HT) sering gagal dalam kampanye atau dakwah politiknya, meskipun mereka sangat gigih menyebarkan ide Khilafah. Dari sisi sosial, politik, dan psikologi massa, faktor-faktornya antara lain:
HT menjual konsep “Khilafah” sebagai solusi tunggal untuk semua masalah. Tetapi konsep ini dianggap tidak realistis oleh mayoritas masyarakat karena:
Tidak ada contoh nyata modern yang berhasil.
Sulit diterapkan dalam sistem negara bangsa saat ini.
Lebih bersifat dogma ketimbang program konkret (misalnya ekonomi, pendidikan, teknologi, dsb).
HT menolak nasionalisme dan demokrasi. Padahal, mayoritas umat Islam di berbagai negara masih merasa bangga dengan identitas bangsa mereka.
Misalnya, di Indonesia, orang lebih dekat dengan Pancasila, budaya lokal, dan Islam Nusantara.
Sehingga pesan HT sering dianggap asing atau “tidak nyambung”.
HT sering menilai sistem yang ada sebagai thaghut atau tidak Islami.
Cara komunikasi ini membuat masyarakat merasa dihakimi, bukan diajak.
Akhirnya banyak yang menjauh karena pendekatan mereka kurang empati dan penuh klaim kebenaran tunggal.
Dalam kampanye, HT biasanya menawarkan “Khilafah sebagai obat mujarab”, tetapi ketika ditanya bagaimana detailnya (ekonomi, politik, teknologi, HAM), jawabannya sering abstrak.
Orang butuh solusi konkret, bukan sekadar jargon.
HT sudah dilarang di banyak negara (Indonesia, Mesir, Jerman, Rusia, dll).
Stigma ini membuat masyarakat umum ragu untuk ikut.
Setiap kali kampanye, justru muncul resistensi dari aparat dan ormas Islam moderat.
Anak muda sekarang banyak yang:
Lebih terbuka dengan informasi global.
Lebih peduli isu nyata (lapangan kerja, lingkungan, teknologi).
Sehingga ide “Khilafah” dianggap ketinggalan zaman dan tidak menjawab kebutuhan mereka.
👉 Singkatnya, Hizbut Tahrir gagal berkampanye karena ideologi yang utopis, gaya komunikasi yang kaku, tidak sesuai dengan realitas masyarakat modern, dan stigma negatif yang melekat.
Mau saya jelaskan juga dari sisi psikologi komunikasi massa, kenapa retorika HT sering tidak mempan di publik?
Dibuat oleh: Gilang V F
Tanggal: 24 September 2025